Pornografi : Dihujat. Ehhhh...!, Dicari Juga. Kasus VCD-Porno Bandung Lautan Asmara dan Medan Membara mendadak mencuat kepermukaan. Padahal, soal pornografi ini sudah sejak lama bersileweran di mata khalayak dan petugas. Kasusnya, mungkin hanya sebagai sesuatu yang uring-uringan semata, dalam arti hanya sekedar " hangat-hangat tahi ayam ". Penindakan maupun pemberangusannya, tidak dilakukan secara tuntas, tetapi bersifat sporadis. Disaat-saat tertentu saja. Manakala mungkin ketika kasusnya sedang ngetren. Lihat saja, begitu bebasnya novel-novel porno yang semarak di sewakan di taman-taman bacaan maupun diperjualbelikan di kios-kios buku. Isinya...?, coba saja baca. Lebih seru lagi dari VCDP. Namun tetap saja " lolos " dari pemantauan aparat. Sekitar Juni 1999, soal pornografi meledak ketika artis cantik Sophia Latjuba dipanggil Direktorat Reserse Makas Besar Kepolisian RI, sehubungan dengan pemuatan photonya di sebuah majalah yang menurut sebagian pengamat menimbulkan berbagai kontraversi. Kasus Sophia rupanya juga menyeret artis lainnya ke Mapolda, diantaranya Monic Lawrence serta Sarah Azhari. Yang juga muncul di cover majalah yang sama. Dalih yang dipakai polisi artis bersangkutan memaMERKAN BAGIAN TUBUHNYA SECARA VULGAR. HANYA ITU DAN Dijerat dengan fasal 281 dan 282 KUHP. Terlepas, dari kasus cover majalah, VCD porno . Dekade tahun 80-an pun sudah muncul apa yang dihebohkan yaitu Kalender Porno yang melibatkan beberapa artis. Hanya saja " ujung-ujungnya " tidak pernah jelas. Bagaikan tidak ada persoalan. Padahal, seharusnya masyarakat maupun aparat dibuat risih dengan munculnya cover teka-teki silang yang menjamur dengan foto-foto vulgar dan tidak kalah pula syur nya yang digelar diberbagai kios buku maupun warung-warung yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan menjual perangkat barang cetakan. Terlepas dari cara memandangnya saja, foto-foto cover itu justru menggeliatkan bentuk-betuk tubuh secara samar, namun tetap saja memunculkan kesan porno. Tidak kalah pula peran kemunculan layar internet, sosok vulgar para artis terlihat lebih nyata lagi. Dan mungkin hanya sebagian masyarakat yang dapat melihat karena perangkatnya tidak semudah itu dimiliki. Hanya saja kebanyakan pula foto-foto itu justru diakses. Jika semua fihak ingin lebih arif lagi melihat pada kenyataan yang ada. VCD-porno dalam bentuk gambar hidup sebenarnya sama saja dengan buku-buku novel picisan yang saat ini semakin menjamur bertebaran diberbagai tempat, tidak luput pula taman-taman bacaan yang kebanyakan diisi anak-anak pelajar. Yang disuguhkan justru cerita-cerita hubungan intim. Hanya saja bedanya, ceritanya berbentuk cetakan. Sepertinya ada sebentuk kebebasan yang kebablasan . Artinya, di penyewa taman bacaan atau si penjual di kios-kios buku tanpa takut mengedarkan buku-buku yang isinya penuh dengan kevulgaran itu. Tim dea yang melakukan pelacakan dibeberapa kios taman bacaan menemukan beberapa judul novel picisan yang bebas di baca para remaja. Diantaranya, Kenikmatan Dimasa Lalu ( Fredy S ) , Desah Gairah ( Madonna ), Gadis Hongkong Yang Romantis ( Valentino ), Bisikan Gairah Biru ( Sonia ), Pelayan Nafsu ( Sonia ),Goyang Malam ( Valentino ),Segumpal Daging Nikmat ( Valentino ). Adapun, jalan cerita dari novel-novel murahan itu acak-acakan tidak terarah. Yang lebih ditonjolkan hanya hubungan intim para pelaku. Lebih dasyat mungkin dan lebih seru dari pagelaran VCD-P itu sendiri. Lalu apa bedanya...? Coba telusuri disetiap rental VCD, film-film yang justru lolos sensor pun tetap saja tanpa pengguntingan Adegan-adegan yang tidak layak dan secara bebas tampil meiah dan di sewa para penonton dibawah umur.. Lihat saja, VCD Gairah Malam dengan bintang Malvin Shaiya, Kenikmatan Terlarang, Susuk Nyi Roro Kidul dengan bintang Selly Marcelina, Misteri Permainan Terlarang dibintangi Kiki Fatmala, Nona Manis dengan bintang Inneke Koesrawati, Gaun malam dengan artis Yohana Alexander serta Si Manis Jembatan Ancol diperani Diah Permatasari. Tetap saja menampilkan adegan-adegan semi vulgar yang mungkin tidak terpantau, untuk batasan usia mana sebenarnya layak menontonnya. Suka Tak Suka Menyikapi maraknya yang disebut pornografi, baik berbentuk VCD maupun barang cetakan, tetap saja ada unsur suka maupun tidak dalam menanggapinya. Sebab, tetap saja kasus pornografi ini selalu menghangat dari tahun ke tahunnya. Tentu ada yang senang maupun tidak senang. Yakni antara yang terus menghujat dan yang tetap ingin bisnis itu muncul. Nyatanya, kendatipun sudah ribuan yang dinamakan VCD maupun pornografi lainnya yang telah dimusnahkan pihak yang berwajib, tetapi tetap saja muncul lagi ribuan berikutnya. Bagaikan pameo, patah satu tumbuh seribu. Persoalannya tentu, upaya bagai mana mencegah nya sejak dini. Sistem, razia yang secara terus menerus pun terkadang tidak selalu efektif. Tetap saja, kasus pornografi kemunculannya bagaikan airbah. Tanpa terbendung. Yang terpenting mungkin, adanya kesan moral seluruh pihak. Baik, si penerbit ( media cerak ), pengganda ( media visual ) merasa sedikitmunculnya tanggungjawab moral., bahwa penyebaran pornografi juga dapat merusak tatanan kehidupan pribadi bangsa. Terutama kalangan generasi muda. Hanya itu..!!! ( Sriningsih-Pekanbaru ) apa kata mereka ? Eddy Achmad RM Pemerhati Seni Kasus VCDP,mungkinkah satu mata rantai...? Menanggapi munculnya VCDP BLA yang diperani mahasiswa/I yang menghebohkan itu, justu menurut pemerhati seni dan seorang pelaku sinemagrafi Eddy Achmad RM bukan tidak mungkin merupakan satu mata rantai antara kasus BLA-MM dan juga VCDP Batam. " Masalahnya kenapa bisa sekaligus kasusnya terjadi. " ujarnya . Bahkan, Eddy mempertanyakan, apakah memang benar pelaku Bandung Lautan Asmara itu berpredikat mahasiswa...?. Entah-entah ini hanya kerja sindikat semata yang ingin menampilkan peran mahasiswa, agar VCD-nya bisa menggelembung peminatnya. Sebab, sosok mahasiswa belakangan ini memang sedang trend keberadaannya Menurut Eddy, terlepas berbagai kasus VCD porno itu, konteksnya berbeda. Misalnya, BLA direkam hanya untuk koleksi pribadi dan tidak untuk digandakan dan MM disebarluaskan hany dikarenakan rasa sakit hati pada seseorang, bagaimanapun juga perbuatan ini patut dipertanyakan. " Sepertinya, pola mereka identik kekonyolan diri sendiri. " ujar Eddy Namun begitu, Eddy justru, tidak begitu setuju jika para pelaku di dalam VCDP it6u justru terus-terusan dihujat.Bagaimanapun juga, pelakunya sejakjauh hari lagi sudah dibunuh karakternya termasuk keluarga, tetangga, saudara dan juga teman-temannya. " Jadi, biarlah hukum yang mengadilinya dan bukan dihukum berdasarkan opini. " tegas Eddy. ( WA ) Boy Mahasiswa UNRI Repleksi Hilangnyqa Identitas Mahasiswa. Menanggapi Video porno BLA, Boy seorang mahasiswa UNRI mengemukakan bisa saja kasus ini adalah sebagian kecil yang kebetulan berhasil ditemukan aparat. Bukan tidak mungkin, sebelum-sebelumnya sudah ada kasus seperti ini tetapi tidak mencuat kepermukaan. " Setidak-tidaknya kasus ini menunjukkan adanya sesuatu perubahan yang terjadi pada mahasiswa. Yaitu bentuk pola pergaulan yang bebas. " ujarnya. Paling tidak adanya kecenderungan mulai memudarnya kadar jatidri maupun identitas mahasiswa itu sendiri. Jonhendrik Mahasiswa UIR Sangat memprihatikan sekali kasus Video BLA itu.,sehingga mau tidak mau ada kesan miring dari masyarakat terhadap mahasiswa secara umum atau setida-tidaknya nilai moral itu bagaikan raib begitu saja. Padahal, mahasiswa identik sebagai pilar tanggung dan pelopor generasi masa mendatang dan tidak seharusnya memberikan contoh a-moral seperti itu. " Harapan saya, agar masyarakat tidak terlalu cepat menghukum si pelaku.Paling tidak carikan solusi yang terbaik, sehingga kasus seperti ini tidak akan terulang lagi, tidak saja di kampus yang ada di Pulau Jawa, tetapi dimana saja di tanah air ini. " ujar Jon. |
VCD-P versi Batam ini , bermula adanya beberapa Anak Baru gede ( ABG ) yang bercanda
ria di sebuah kolam renang . Para ABG ini ternyata tak memantau sepasang mata
lelaki yang sedari tadi serius menyaksikan penampilan para ABG dengan busana
renangnya yang aduhai. Usai bersukaria di kolam renang, para ABG itu bubar . Namun seorang ABG ternyata masih tertinggal, karena kebetulan harus menunggu bus. Maklum dia tidak ada yang menjemput pakai mobil seperti ABG lannya. Pada saat itu lah lelaki yang sejak tadi mengintip, mendekati si ABG sebut saja nama Ningsih. Singkatnya, Ningsih menerima perkenalan si pemuda yang menwarkannya mengantar ke rumah, Sejak saat itu hubungan mesra antara Ningsih dengan sang pemuda berlanjut menjadi intim dan sangat akrab . Sang pemuda sering ke rumah Ningsih dan begitu juga sebaliknya. Hingga suatu ketika, disaat Ningsih dibawa ke rumah sang pemuda, entahkan kenapa Ningsih pasrah begitu saja diajak ke kamar. Plajar kelas dua SMU ini akhirnya merelakan kehilangan kehormatan. Ternyata, tanpa disadari Ningsih, ada moncong kamera yang meliput adegan demi adegan hubungan intim dia dan sang pemuda. Nah, hasil dari rekaman kamera inilah yang akhirnya di pindahkan ke VCD Porno. Konon, hasil gandaannya di sebar ke mancanegara. Ningsih sendiri sama sekali tidak mengetahui jika pemeran utama adalah dirinya sendiri. Kasus ini ternyata, diungkap dua orang yang disebut-sebut bernama DB dan TH disebuah koran terbitan Batam. Pulau industri itu jadi " heboh " karena, bahkan si wartawan yang melacak kasus itu sempat " disekap " beberapa oknum yang menganggap telah menjadi bulan-bulanan pemberitaan yang ditulis wartawan bersangkutan. Si pelaku yang disebut-sebut warna negara Singapura itu, diduga juga telah melakukan penganiayaan terhadap sang wartawan yang mengungkap kasus VCD-P itu. Bahkan, si produser ini pun, disebut-sebut pula sebagai sang Boss sindikat VCD Porno. Modus operandi Gebrakan, aksi pembuatan VCD-P di Batam ini, memang versinya berbeda dengan gaya ala BLA dan Anak Ingusan ( AI ), sebab para pemeran utamanya sengaja dijebak seorang pemuda ganteng, dan sebelum adegan hubungan seks dilakukan lebih dahulu para korban di suguhi obat perangsang. ( Tim-dea ) ----------- Bah....!!! " Massam Beginilah VCDP- Ala Medan Bung..!!! Judulnya, biasa saja. Cenderung asal bikin. Namanya Anak Ingusan ( AI ). Dan sudah banjir di berbagai penjualan VCD di daerah ini. Mendapatkannya, juga tidak terang-terangan. Tentu bisik-bisik. Harganya, diantara Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per keping. Ketika Tim " dea " belum lama ini melacaknya ke Medan, ternyata untuk memperoleh VCD-AI itu gampang-gampang susah. Bahkan ada satu lagi yang disebut-sebut Medan Membara . Sepertinya AI dan MB ini belum begitu membahana di negeri nya sendiri. Tidak jelas, apakah kurangnya hentakan promosi atau media-media di Medan sendiri ogah mempublikasikan atau melacaknya. Tidak begitu jelas. Hanya dibanding BLA, nampaknya produk Medan ini memang masih ditanggapi dingin dibanding produk VCD -BLA dengan bintangnya A b A ( Itenas ) dan Nd ( Unpad ). Ditambah lagi para penjualnya pun rada-rada dingin untuk menawarkan dagangannya pada konsumen. Kalaupun ada mungkin hanya sekedar bisik-bisik atau orang per orang. Menyimak, VCD AI ini menurut para penjualnya sedikit agak beda dengan produksi, Bandung ( BLA), terutama artisnya. AI, pemeran lelakinya lebih ganteng, namun pemeran wanitanya lebih aduhai Nd ( BLA ). Ternyata produki Medan ini, melimpah juga ke Jakarta, bahkan khabarnya sampai ke Pekanbaru dan Batam. Awalnya VCD-AI dijual dengan kemasan tanpa sampul cover. Namun, belakangan ini, sudah didesainer dengan jenis-jenis foto adegan intim pelakunya.Cuplikannya....?. He..he.hhhe. Aduhai...!. Lalu, bagaimana awalnya sampai VCD-AI bisa tembus penggandaannya dipasaran...? . Menurut berbagai sumber bermula hanya karena ras sakit hati Rudi ( sipemeran pria ) terhadap Calon Mertua yang tidak merestui hubungan nya dengan sang pacar. Sakit hati....? Pemeran wanitanya, sebut saja Diana, seharian bekerja di di Menara Plaza Jalan Guru Patimpus, Medan Sumatera Utara . Dia memang tidak pernah menyangka dan menduga kalau mendadak sosoknya bagaikan meteor melesat ke angkasa. Dia bak artis beken yang kejatuhan durian runtuh, karena perannya yang dianggap kontroversial. ( atau ketiban sial...? ) . Bayangkan saja, wanita sederhana ini bisa merebut ribuan penggemarnya hanya dikarenakan perannya yang merupakan koleksi pribadi " bocor " ke khalayak. Siapa lagi yang usil kalau tidak pacarnya bernama Rudi (31 ) yang tega-teganya melemparkan koleksi VCDnya yang sedang beradegan panas ke pasaran plus adegan fotonya yang tampil lengkap beupa cuplikan di cover VCD. VCD-nya itu " meluncur " perdana debutnya, setelah Rudi mengancam akan menggelarnya secara luas di depan hidung masyarakat. Rudi memang khabanya menggertak dan mengancam seperti itu. Hanya saja Diana tak yakin dan percaya jika sang pemuda idaman sampai hati berbuat. Nyatanya, ancaman Rudi tidak main-main. Kemasan VCD koleksi pribadi itu pun bagaikan tumpah memenuhi pasaran . Nyaris disegenap kantong-kantong penjualan VCD di berbagai kota di Nusantara ini, peredaran VCD koleksinya menjadi idola bagi yang ingin memilikinya. Diana memang terpukul hebat dengan kenekatan Rudi yang sudah kelewat batas itu. Dia lalu melayangkan laporan ke Polda Sumatera Utara. Dari berbagai sumber menyebutkan , kegilaan Rudi justru karena badai asmaranya bersama Diana patah arang setelah Diana belakangan mempoklek pohon cintanya hingga patah berkeping- keping. Diperberat lagi sang Mertua tak berkenan merestui hubungan keduanya. Padahal, jalinan isah cinta keduanya mulai disemai sejak dua tahun lalu. Nah, tidak kepalangtanggung. Karena sudah mengendus hubungan asmara bakal berantakan, diam-diam tanpa disadari Diana Rudi merekam hubungan intim keduanya. Tujuannya, kelak hasil rekamannya akan dijadikan sandera, dengan maksud hubungan tidak diamblaskan begitu saja. Bahhhh....!, ternyata Diana cuek dengan teror cinta Rudi. Dia pikir, Rudi hanya main gertak. Ehhhh...!, rupanya tidak. Rudi uring-uringan bagaikan orang tenggen yang nenggak seloki tuak tetapi mabuk satu guci. Digandakannya banyak-banyak hasil rekaman hubungan intim itu dengan menjualnya rata-antara Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per kepingnya. VCD yang top dengan judul Menara Gate ini justru muncul [erdana di toko Station Lantai I Sinar Plaza yang satu lokai dengan dimana Diana kerja. Judulnya Medan Membara ( Ngekor Bandung Lautan Asmara..? ) Heboh beredarnya VCD -MM ini, keluarga Diana lalu melalpor ke polisi. Yang didakwa adalah Rudi sendiri. VCD-MM sendiri ternyata terus diburu para peminat yang mungkin hanya sekedar ingin tahu saja, bagaimana sih seronoknya pemeran asli Indonesia itu...?. Polisi pun setelah menerima laporan keluarga Diana, lalu memburu si Ridu yang khabanya hengkang ke luar negeri. Informasinya ke Singapura, tetapi khabar lain nyelinap ke Hongkong. Anak seorang pengusaha traso ini, kata Kadispen Polda Sumut AKBP Amrin Karim belum lama ini kepada sejumlah wartawan, akan terus di buru. " Kita akan lacak persembunyiannya " kata Amrn Karim. Terlepas si Rudi dalam penanganan pihak berwajib, Diana sendiri khabarnya shok...!. Warga Kompleks Perumahan Baru-II Kelurahan Kampung- baru, Medan Maimoon ini , sepertinya tidak ingin diusik siapapun, termasuk wartawan. Rudi sendiri, jika saja tersergap. Bakal , digebrak dengan pasal pencemaran nama baik atau merusak kesopanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 33 ayat ( 6 ) Jo 40 huruf c UU No.8 Tahun 1992 tentang perfiliman dan pasal 310 ayat ( 2 ) subs 282 ayat ( 1 ), ( 2 ) KUHP. |
Koran Mingguan dari Pekanbaru |
Ala Mak...... ! VCD Porno,.... Batam ternyata sudah start Sebelum Bandung dan Medan |
Masih ingat, kasus pembuatan VCD Porno di Pulau Batam beberapa waktu lalu yang melibatkan
beberapa ABG. Bahkan, pihak warga dan petugas di pulau ini dibuat
" gergeran ". Setidaknya, kasus ini sempat ditangani Poltabes Barelang. Geger
VCD Porno Batam ini justru sebelum VCD
Itenas, Bandung Lautan Asmara ( BLA )dan VCD Medan, Anak Ingusan.
Meledak...! ------- |